Sejarah Perkembangan Optical Disc

 Di awal tahun 1990 terdapat dua standar media penyimpan high-density optical. Multi Media Compact Disc didukung perusahaan Philips dan Sony dan lain seperti Super Density Disc didukung oleh Toshiba, Time-Warner, Matsushita Electric, Hitachi, Mitsubishi Electric, Pioneer, Thomson, dan JVC. Presiden IBM, Lou Gerstner, berperan seperti mak comblang yang mengupayakan dua sisi yang berbeda kepentingan agar dapat menjadi satu standar untuk mengantisipasi keugian konsumen akibat "perang format", seperti perang format videotape antara HVS dan Betamax di tahun 1980.

Philips dan Sony meninggalkan Multimedia Compact Disc dan menerima sepenuhnya Super Density Disc dari Toshiba dengan satu modifikasi. Produk tersebut dinamakan EFMPlus, EFMPlus dipilih karena memiliki tingkat kelenturan yang lebih baik. Disk tidak mudah rusak atau lecet dan tidak meninggalkan bekasan sidik jari. EFMPlus diciptakan oleh Kees Imink, yang mendesain EFM. 6% lebih efisien dari kode Toshiba dengan kapasitas 4.7 GB (hampir 5 GB). Hasilnya adalah spesifikasi DVD yang digunakan untuk DVD movie player dan data komputer DVD -ROM.

 Optical disc authoring :

  • Optical disc
  • Optical disc image
  • Recorder hardwere
  • Authoring softwere
  • Recording technologies
               >Recording modes
               >Packet writing
Tipe Media Optic
  • Laserdisc
  • Compact Disc/CD-ROM: CD-R, CD-RW
  • MiniDisc
  • DVD : DVD-R, DVD-R DL, DVD+R,  DVD+R DL, DVD-RW, DVD+RW, DVD+RW DL, DVD-RAM
  • Blue-Ray Disc : BD-R, BD-RE
  • HD DVD: HD DVD-R, HD DVD-RAM
  • UDO & UMD
  • Holographic Versatile Disc (HVC)
  • 3D optical data storage
Standard 

  • Rainbow Books
  • File system
         >ISO 9660
             #Joliet
             # Rock Ridge
                >>Amiga extensions to Rock Ridge
            #El Torito
            #Apple ISO9660 Extensions
        >Universal Disk Format
        >Mount Rainer
Teknologi optical disc dapat dibagi menejadi :
 1. Phase-chage disk,dilapisi oleh material yang dapat membeku menjadi crystalline atau amorphous state. Kedua state ini memantulkan sinar laser dengan kekuatan yang berbeda. Drive menggunakan sinar laser yang berkekuatan yang berbeda. Kekutan rendah digunakan membaca data yang telah ditulis, kekuatan medium digunakan untuk menghapus data dengan melelehkan permukaannya dan kemudian dibekukan lagi ke dalam crystalline. Kekuatan tinggi digunakan untuk melelehkan disk ke dalam amorphous state shingga dapat digunakan untuk menulis data.

 2.Dye-polimer disk, merekam data dengan membuat bump. Disk dilapisi palastik yang mengandung dye  yang dapat menyerap sinar laser. Sianr laser membakar spot yang berukuran kecil sehingga spot membengkok dan membentuk bump. Sianr laser juga dapat menghangatkan bump sehingga spot menjadi lunak dan bump menjadi datar.

3. Holographic disc, resin fotosensitif yang digumakan mengolah film foto dan mengabungkannya dengan teknologi pembuatan film hologram sebagai pigman organik. Data disimpan dengan mereaksikan fotopolimer atau pigman organik dengan sinar  laser. Penyimpanan data dengan mendeteksi perbedaan antara bagian fotopolimer atau pigman organik yang bereaksi dengan bagian yang tidak bereaksi.